Program Perhitungan Minyak Petroleum Create your own banner at mybannermaker.com!
bisnis tiket pesawat online Peluang Bisnis Tiket Pesawat
Draft Survey Software untuk Pelaut

Sunday, March 22, 2009

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. }

(QS. An-Nahl: 1)

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda mau
mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dlkAhirkan, atau memetik
buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata
dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.
Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok,
mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya,
memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan
bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak
tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari
esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke
bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum
sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau
tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita
sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut
terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa
jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian
menyeberanginya.

Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa
depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam
kecemasan-kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang
tidak dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul amal (angan-angan
yang terlalu jauh). Secara nalar, tindakan itu pun tak masuk akal,
karena sama halnya dengan berusaha perang melawan bayang-bayang. Namun
ironis, kebanyakan manusia di dunia ini justru banyak yang termakan
oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan, kemiskinan, wabah penyakit dan
krmjekonomi yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu
hanyalah bagian dari kurikulum yang diajarkan di "sekolah-sekolah
setan".

{Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh
kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia.}

(QS. Al-Baqarah: 268)

Mereka yang menangis sedih menatap masa depan adalah yang menyangka
diri mereka akan hidup kelaparan, menderita sakit selama setahun, dan
memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang
yang sadar bahwa usia hidupnya berada di 'genggaman yang lain' tentu
tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada. Dan orang yang
tidak tahu kapan akan mati, tentu salah besar bila justru menyibukkan
diri dengan sesuatu yang belum ada dan tak berwujud.

Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah
menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan
petakanya. Sebab, hari ini Anda sudah sangat sibuk.

Jika Anda heran, maka lebih mengherankan lagi orang-orang yang berani
menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di
dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah
angan- angan yang berlebihan.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Disclaimer