Gilbertus Ruhe, seorang praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, meninggal dengan dugaan terkena demam berdarah, Sabtu (26/11/2011) di Makassar, Sulawesi Selatan. Namun keluarga akan meminta otopsi, untuk memastikan penyebab kematian Gilbertus.
Kami terakhir kontak dengan Gilbertus tiga hari lalu, dia bilang sedang sakit dengan diagnosa awal demam berdarah," kata Herculanus Pongkot.
"Menurut informasi dari IPDN, Gilbertus meninggal Sabtu pukul 07.45 Wita di rumah sakit, karena mengidap demam berdarah. Kami terakhir kontak dengan Gilbertus tiga hari lalu, dia bilang sedang sakit dengan diagnosa awal demam berdarah," kata Pongkot.
Banyak kerabat dan teman keluarga Pongkot yang langsung menghubungi dan bertanya, apakah kematian Gilbertus murni karena demam berdarah atau ada tindakan kekerasan.
"Kecurigaan masyarakat berlatarbelakang kasus-kasus selama ini. Saya tidak bisa menuduh, tetapi juga memaklumi kecurigaan itu. Untuk itu, kami akan segera melakukan otopsi begitu jenazah sampai di Pontianak Sabtu sore ini. Kami sudah mendapatkan izin dari Gubernur Kalimantan Barat, untuk melakukan otopsi," kata Pongkot.
Gilbertus adalah praja IPDN utusan Kabupaten Pontianak tahun 2009. Pongkot mengatakan, Oktober lalu, Gilbertus dan beberapa rekannya dipindahkan dari Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, ke Makassar karena tempat pendidikan di Jatinangor penuh. Gilbertus berasal dari Mempawah, Kabupaten Pontianak.
No comments:
Post a Comment